Berita
SMAN 1 Kragan Terus Berkembang & Cetak Lulusan Berprestasi
Tanggal : 08/05/2025, 07:33:33, dibaca 19 kali.
REMBANG, Joglo Jateng – SMA Negeri 1 Kragan yang terletak di Desa Pandangan, menjadi satu-satunya SMA negeri di ujung timur Kabupaten Rembang. Sekolah itu menjadi tumpuan dari tiga kecamatan di sekitarnya yang belum tersedia SMA Negeri.
Ketiga wilayah itu adalah Kecamatan Sarang, Kragan, dan Sluke, yang hingga kini masih belum memiliki SMA Negeri. Masyarakat dari wilayah-wilayah tersebut banyak yang mengandalkan SMAN 1 Kragan sebagai tujuan utama pendidikan menengah atas.
“Setiap tahun pendaftaran peserta didik baru selalu membludak. Banyak pendaftar dari luar Kecamatan Kragan, namun kami tidak bisa menampung semuanya,” ujar Suhardi, Plt Kepala Sekolah SMAN 1 Kragan, saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Kondisi ini menjadikan SMAN 1 Kragan memiliki keunggulan strategis jika dilihat dari letak geografis. Sebagai satu-satunya SMA Negeri di wilayah pantura timur Rembang, sekolah ini tidak hanya menjadi pusat pendidikan. Tetapi juga tumpuan harapan bagi banyak orang tua yang ingin anak-anaknya bersekolah di sekolah negeri.
Hal itu menjadi potensi sekaligus tantangan yang dihadapi sekolah. SMA Negeri 1 Kragan berpotensi menjadi sekolah besar karena berada pada lokasi strategis dan didukung luas areal yang dimiliki. Sedangkan tantangan yang dihadapi adalah upaya membangkitkan motivasi belajar siswa yang sebagian besar berasal dari wilayah pesisir dan pedesaan.
“Ketika saya tanya ke beberapa kelas, dari 36 siswa dalam kelas hanya sekitar 5 sampai 10 anak yang menyatakan ingin melanjutkan ke perguruan tinggi. Sisanya lebih memilih langsung bekerja setelah lulus,” katanya.
Ia menambahkan, adanya faktor lingkungan sekitar yang didominasi oleh sektor industri perikanan dan tambang turut memengaruhi orientasi siswa. Mereka berkeinginan untuk segera bekerja setelah selesai dari SMA.
“Di sini ada banyak perusahaan. Mayoritas siswa lebih tertarik bekerja di perusahaan setelah lulus. Sekitar 90 persen memilih langsung kerja dibanding kuliah,” jelasnya.
Menurut Suhardi, kondisi ini berdampak pada motivasi belajar siswa yang cenderung belum optimal. Dikarenakan sebagian besar hanya bertujuan untuk mendapatkan ijazah SMA sebagai syarat melamar kerja.
“Berbeda dengan anak-anak di kota yang motivasinya tinggi, ingin dapat nilai bagus, ikut lomba, atau masuk universitas ternama. Di sini orientasi akademik masih menjadi tantangan,” ungkapnya.
Meski demikian, ia optimistis dengan pendekatan yang tepat dan dukungan semua pihak, SMAN 1 Kragan bisa terus berkembang dan mencetak lulusan yang berprestasi. “Kami sadar potensi besar ada di sini. Tinggal bagaimana kita mengelola dan mendorong semangat anak-anak agar bisa melihat masa depan lebih luas,” pungkasnya.
(Penulis: Dyah Nurmaya Sari, Media: Joglo Jateng)
Kembali ke Atas
Berita Lainnya : |
Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas |
Komentar :
Kembali ke Atas